ADULT LEARNING.
Dalam kehidupan
sehari-hari kita selalu mengalami proses belajar. Salah satunya adalah belajar
dari pengalaman. Banyak orang mengatakan pengalaman merupakan pelajaran yang
paling berharga, tetapi apa yang terjadi jika seseorang tidak dapat memaknai
pengalaman hidupnya? Maka orang tersebut tidak bisa belajar dari kejadian-kejadian
yang dialaminya,sehingga hidupnya akan terasa tidak bermakna. Jadi Adult
learning adalah proses belajar dalam suatu pelatihan yang ditujukan kepada
orang dewasa untuk dapat memaknai suatu keadaan dan menghubungkannya dengan
kehidupan nyata, terutama yang berkaitan dengan dirinya sendiri.
A.Tujuan Adult learning.
1. Membentuk konsep diri pada mahasiswa.
2. Menambah pengalaman mahasiswa dalam
menghadapi masalah.
3. Mengembangkan kesiapan dalam belajar
mandiri bagi mahasiswa.
4. Menambah orientasi diri atau kepercayaan
diri mahasiswa.
B.Ciri-ciri orang yang bisa menerima konsep adult learning.
·
Mempunyai pengalaman yang berbeda-beda.
·
Lebih suka menerima saran-saran daripada digurui.
·
Suka memberi perhatian terhadap hal-hal menarik.
·
Suka meningkatkan pemahamannya terhadap masalah yang
dialaminya.
·
Menyenangi hal-hal yang praktis.
·
Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
·
Selalu optimis.
C.Langkah-langkah menerapkan adult learning.
·
Menciptakan iklim untuk belajar.
·
Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan belajar
secara bersama dan saling membantu.
·
Merumuskan tujuan belajar.
·
Merancang kegiatan belajar.
·
Melaksanakan kegiatan belajar.
·
Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan
bukan pasif.
·
Saling berbagi (sharing) pengalaman.
·
Mengevaluasi hasil belajar.
D.Manfaat konsep adult learning dalam kehidupan sehari-hari.
·
Dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam
kehidupan.
·
Mudah berbaur dalam kegiatan organisasi.
·
Dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan.
·
Membuat kita lebih siap ketika terjun ke masyarakat.
·
Membuat kita menjadi lebih mandiri.
E.Kesulitan dalam menerapkan konsep adult learning.
Masing-masing
orang dewasa berbeda-beda dalam kemampuan belajar jika mereka tidak dapat
menampilkan kemampuan seperti yang diharapkan, kemungkinan hal itu disebabkan
oleh:
1. Adanya perubahan
fisiologi (fisik), seperti menurunnya pendengaran, penglihatan, tenaga sehingga
mempengaruhi kecepatan belajar orang dewasa.
2. Perbedaan cara
belajar. Disini dosen perlu membantu mahasiswa dalam proses belajar dengan
mempertimbangkan keunikan dan perbedaan setiap mahasiswa.
3. Adanya perbedaan
karakter. Maksudnya ada saja orang dewasa yang mempunyai sifat pendiam (menutup
diri), hal ini dapat mengganggu proses belajar, misalnya diskusi.
F.Definisi Adult Learning / Dewasa Pendidikan:
Sebuah usaha koperasi non
otoriter, pembelajaran informal, tujuan utama yang adalah menemukan makna
pengalaman pencarian pikiran yang menggali ke akar dari prasangka yang
merumuskan tingkah laku kita, sebuah teknik pembelajaran bagi orang dewasa yang
membuat pendidikan berdampingan dengan mengangkat kehidupan dan karena itu
hidup itu sendiri dengan tingkat petualangan percobaan.
G.Hal penting dalam pendidikan orang dewasa:
· Situasi
kooperatif dan tidak autoritatif.
· Proses belajar
bersifat informal.
· Tujuan utama
adalah untuk memaknai pengalaman.
· Suatu proses
belajar yang membuat hidup itu sendiri sebagai petualangan dalam bereksperimen.
H.Asumsi-asumsi mengenai Adult learners:
·
Orang dewasa termotivasi untuk belajar sesuai dengan
kebutuhan yang dirasakannya serta minatnya, dimana proses belajar diasumsikan
dapat memenuhi kebutuhannya ini.
·
Orientasi orang dewasa dalam belajar adalah life-
centered.
·
Pengalaman adalah sumber utama dalam proses belajar
orang dewasa.
·
Orang dewasa memiliki kebutuhan yang dalam untuk
self-directing.
·
Perbedaan individual berkorelasi dengan usia.
I.Tipe-tipe pembelajar:
·
The Goal-oriented Learners: seseorang yang menggunakan
pendidikan sebagai upaya untuk mencapai tujuan tertentu.
·
The activity-oriented: seseorang yang mengambil bagian
dalam pendidikan karena menemukan makna dari apa yang dipelajarinya walaupun
kadang tidak berkaitan langsung dengan aktifitasnya.
·
The learning-oriented: yang mencari pengetahuan untuk
pengetahuan itu semata.
·
Yang perlu diperhatikan dalam proses belajar orang
dewasa/ Andragogi:
·
The need to know
·
The learners’ self concept
·
The role of the learners’ experiences
·
Readiness to learn
·
Orientation to learning
·
Kebutuhan untuk mengetahui
·
Para peserta didik konsep diri
·
Peran pembelajar ‘pengalaman
·
Kesiapan untuk belajar
·
Orientasi belajar
Pendidikan orang
dewasa/Andragogi berbeda dengan pendidikan konvensional pada umumnya:
Dalam
pendidikan konvensional, pembelajar memainkan peran submisif.
·
Andragogi didasari oleh asumsi bahwa pembelajar memahami
kenapa ia perlu untuk belajar, memiliki tanggung jawab terhadap keputusan dan
hidupnya sendiri, memulai proses belajar dengan
·
Sejumlah pengalaman yang sudah dimilikinya, memiliki
kesiapan untuk belajar karena sesungguhnya sudah berhadapan langsung dengan
obyek yang sedang dipelajarinya dan ingin menghadapinya
·
Secara lebih efektif, dan lebih termotivasi secara
internal ketimbang eksternal.
·
Kunci Pengajaran Andragogi:
·
Democracy
·
Continuity
·
Interaction
·
Demokrasi
·
Kontinuitas
·
Interaksi
Orang dewasa memiliki karakteristik
tersendiri yang menyebabkan pola pembelajaran yang diberikan kepada orang
dewasa seharusnya memiliki perbedaan dengan pembelajaran anak-anak. Kita perlu
mempelajari ciri apa saja dan apa implikasinya dalam pembelajaran orang dewasa.
Artikel ini merupakan rangkuman dari Downs, Perry G., “Adult: An Introduction”
dalam buku Christian education: foundations for the future.
Tidak ada garis pembatas yang jelas
dalam masyarakat modern yang memberi indikasi kapan seorang pribadi menjadi
orang dewasa. Pada beberapa masyarakat primitif, pembatas tersebut bisa berupa
ritual inisiasi yang mengantar seseorang pada masa kedewasaan. Biasanya masa
dewasa dimulai pada awal duapuluhan (yang ditandai dengan beberapa peristiwa
penanda) dan berlanjut sampai akhir hidup.
Masa dewasa adalah masa yang
mengalami perubahan dan melewati tahap-tahap
dan pola perkembangan juga dan tidaklah statis seperti yang disangka
oleh banyak orang selama ini. Pola yang dapat diprediksi dalam kehidupan orang
dewasa secara struktur sosial:
·
Duapuluhan – memiliki ciri keyakinan yang besar
·
Tigapuluhan – sering memiliki keragu-raguan, dan
mempertanyakan banyak keputusan hidup mereka
·
Empat puluhan – memiliki ciri akan rasa ketergesaan
yang dalam
·
Lima puluhan – memiliki ciri penerimaan diri
·
Setelah enam puluhan – potensi hikmat dan kekudusan
dinyatakan dalam kedalaman yang lebih besar
J.Karakteristik orang dewasa adalah.
·
Konsep diri orang dewasa berubah, dari seseorang yang
tergantung menjadi mengatur diri sendiri
·
Orang dewasa memiliki sejumlah pengalaman dan
pemahaman yang semakin banyak, yang berfungsi sebagai sumber daya pembelajaran
yang kaya
·
Kebutuhan untuk belajar akan lebih banyak berorientasi
pada tugas perkembangan dari peran sosial
·
Perspektif orang dewasa dalam menggunakan pengetahuan
berubah dari penerapan yang tertunda menjadi penerapan segera
K.Implikasinya dalam pembelajaran orang dewasa:
·
Perlu ada lingkungan yang aman bagi orang dewasa untuk
bisa belajar
·
Perlu ada diagnosa tentang kebutuhan dan tujuan yang
diharapkan bersama dari suatu proses pembelajaran
·
Perlu ada interaksi dan partisipasi aktif dalam proses
pembelajaran
·
Perlu ada kepekaan bagaimana menyusun suatu program
pembelajaran yang efektif, yang memikirkan bagaimana cara orang dewasa belajar,
dan diorganisasikan untuk memaksimalkan keinginan dan kemampuan orang dewasa
dalam belajar.
Harrah's Casino Pittsburgh, PA 19702 - Mapyro
BalasHapusThe Harrah's Philadelphia Casino & 세종특별자치 출장샵 Hotel is one of the closest casinos 경기도 출장샵 in the 고양 출장안마 U.S. and is open 평택 출장샵 24 hours a day, seven days a 의정부 출장마사지 week.